Sunday, September 27, 2015

Nasi Lemak khas Malaysia, Sedangkan Nasi Gurih khas Aceh Saudara Kembar Berbeda Nama

Indonesia itu kaya akan rempah-rempah, tak heran jika kuliner di tanah nusantara banyak ragamnya. Hampir di setiap daerah memiliki makanan khasnya masing-masing, mulai dari menu sarapan, makan siang, makan malam, hingga makanan yang hanya ada pada hari tertentu seperti pada perayaan hari besar Idul Fitri dan sebagainya.

Salah satu kuliner khas Serambi Mekah atau Aceh yang banyak digemari selain Mie Aceh adalah Nasi Gurih. Nasi Gurih mirip dengan nasi uduk yang memakai rempah-rempah dan santan dalam proses pembuatannya, hanya saja Nasi Gurih lebih beraroma khas, makanan sejenis yang mirip dengan Nasi Gurih ini adalah kuliner khas Malaysia dan Singapura yaitu Nasi Lemak. Nasi Gurih tidak hanya popular sebagai menu sarapan khas Aceh, tetapi juga terkenal sebagai menu sarapan khas Medan. Menu ini hampir dapat ditemui di setiap warung makan atau rumah makan penjuru kota Banda Aceh. Jadi, jangan lupa untuk mampir ke kedai makanan saat mengunjungi kota Aceh meski hanya untuk mencicipi nikmat Nasi Gurih.

nasi lemak, resep masakan indonesia, resep masakan, masakan indonesia, aneka resep masakan, masakan, resep kue

Sesuai dengan namanya, Nasi Gurih ini memang gurih. Rasa gurih didapat dari nasi yang dimasak dengan santan yang cukup kental dan parutan kelapa sangrai atau yang biasa disebut serundeng di tanah Jawa. Nasi Gurih khas Aceh ini menggunakan metode pembuatan yang unik yakni melalui dua kali proses pemasakan, kemudian baru ditambahkan santan dan bumbu penyedap. Yang membedakan Nasi Gurih dengan nasi sejenis yakni terletak pada pemilihan santan yang harus benar-benar berasal dari sari patinya, rasa lemak dari santan kelapanya harus benar-benar terasa gurihnya. Tak heran jika Nasi ini disebut dengan Nasi Gurih, karena gurihnya benar-benar berasal dari alam. Pembuatan Nasi Gurih pertama dikukus setengah matang, lalu kemudian nasi diuleni atau diaduk dengan bumbu dan santan. Setelah itu, nasi dikukus kembali hingga benar-benar matang dan siap disajikan.

Tampilan dari Nasi Gurih ini terlihat tidak lembek meski telah ditambahkan santan yang kental dan proses pemasakan hingga 2 kali. Teksturnya tetap berbentuk butiran, dengan keunikan rasa yang sangat empuk dan gurih seperti nasi pulen. Selain karena rempah yang menjadi ciri khas masakan Aceh, Nasi Gurih ini menjadi terasa lebih nikmat karena aroma dedaunan yang dicampurkan saat dimasak bersama nasi. Dedaunan tersebut di antaranya daun salam, pandan, serai dan daun jeruk. Rasa yang begitu nikmat tak terkira, sekali mencoba pasti akan ketagihan.

Hidangan ini juga disebut Bu Gurih yang merupakan bahasa Aceh, hampir di seluruh penjuru Aceh setiap pagi maupun malam selalu saja ada yang menjual Nasi Gurih, kisaran harga pun tidak begitu mahal, hanya berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Menu lain yang biasa disajikan bersama Bu Gurih ini di antaranya telor dadar, kacang + sambal teri serta aneka ragam makanan lainnya. Semua pilihan lauk tentu saja bisa Anda tentukan sendiri sesuai selera. Selain di Aceh, Nasi Gurih ini ternyata juga bisa ditemukan di daerah Medan, Jakarta, Jogjakarta serta kota-kota lainnya.

Saturday, September 19, 2015

Talua, Minuman Teh Khas Minangkabau

Ada yang tidak suka minuman teh? Teh seringkali menjadi teman minum pagi atau sore hari dengan hidangan biskuit atau gorengan kecil. Teh juga cocok dinikmati saat cuaca dingin. Lalu bagaimana jika teh disajikan dengan kocokan telur?

Di Sumatera Barat, ada salah satu minuman dari teh yang jadi menu wajib di warung tradisional maupun restoran Padang. Minuman tersebut adalah teh telur atau Talua. Minuman ini merupakan campuran teh, susu kental manis dan kocokan telur yang bisa dinikmati dengan sedikit perasan jeruk nipis. Telur yang digunakan biasanya telur ayam kampung. Minuman khas Minangkabau ini dibuat dengan cara mengaduk kuning telur ayam kampung sampai berbusa bersama gula pasir dalam gelas, setelah itu diseduh dengan air panas kemudian diberi susu kental manis.

Talua, minuman teh, manfaat minum teh, cara membuat teh telur, minangkabau, khas minangkabau, sejarah minangkabau

Tampilan Teh Talua jika berada dalam gelas bening sangat menarik dengan tiga tingkatan warna. Paling bawah berwarna putih yang merupakan susu kental, tingkatan tengah berwarna kecokelatan yang merupakan larutan teh, dan tingkatan paling atas merupakan gumpalan busa hasil kocokan telur. Sekilas minuman ini mirip dengan teh tarik atau Cappucino. Ketika minuman ini disajikan, gelas kecil yang berisikan teh Talua dialas dengan piring kecil yang diberi potongan jeruk nipis sebagai penambah kesegaran Talua itu sendiri. Tidak hanya itu, sendok alumunium kecil juga diletakkan disamping gelas sebagai alat mengaduk teh Talua. Ketika meneguknya, Anda akan merasakan sensasi rasa yang begitu menarik, tidak akan terasa rasa atau bau amis dari telur ayam kampung yang menjadi toppingnya.

Talua yang berarti telur, dipercaya sebagai minuman penambah energi bagi kaum Adam. Di Minang sendiri, minuman ini biasanya dinikmati saat pagi hari sebelum beraktivitas atau melakukan kegiatan di sawah dan di ladang. Dalam sejarah Minangkabau, meminum teh Talua biasanya diikuti dengan tradisi “Ma Hota” atau melakukan diskusi dan bercerita di kedai-kedai sambil berbagi informasi seputar negara dan dunia secara umum. Meskipun pada umumnya Teh Talua seringkali dikonsumsi oleh kaum Adam, namun bukan berarti teh Talua tidak bisa dinikmati oleh kaum Hawa. Teh Talua bisa dinikmati oleh semua orang baik anak muda, tua, wanita maupun pria. Namun bagi Anda yang memiliki riwayat darah tinggi, sebaiknya menghindari mengonsumsi teh Talua terlalu banyak dan terlalu sering.

Teh Talua juga dikenal sebagai minuman bergengsi untuk kaum borjouis. Minuman ini dahulu sering dikonsumsi oleh para saudagar kaya, pejabat, pengusaha, hingga perantau-perantau kaya yang singgah di kedai setelah pulang dari perantauan. Mereka pesan dan merekomdasikan minuman ini kepada kaum borjouis lainnya untuk dinimkati bersama sambil melakukan tradisi “Ma Hota” hingga akhirnya minuman ini dikenal sebagai minuman orang bergensi Minangkabau. Kini, jika Anda singgah di daerah Minangkabau, Anda bisa mampir ke kedai dan coba nikmati sensasi rasa teh Talua yang nikmat apalagi jika dilakukan sambil melakukan tradisi “Ma Hota”. Sensasi nikmat Teh Talua akan semakin terasa saat melakukan tradisi tersebut dibanding meminumnya tanpa “Ma Hota”

Sunday, September 13, 2015

Bika Ambon, Kuliner Khas Medan Yang Terkenal Seluruh Nusantara

Penganan ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita, Bika Ambon. Sebagian orang telah keliru menyebutkan asal usul daerah makanan ini karena namanya menjurus pada kota Ambon, padahal Bika Ambon merupakan kuliner khas kota Medan. Bika Ambon memiliki bermacam versi sejarah mengenai asal-usulnya, dari sekian versi ada satu versi sejarah yang dikemukakan oleh seorang budayawan dan sejarawan bernama Tengku M Muhar Omtatok mengatakan bahwa Bika Ambon berasal dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka yang selanjutnya dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa Nira/Tuak Enau hingga mempunyai rongga dan menjadi beda dengan kue Bingka khas Melayu tersebut.

resep bika ambon, bika ambon zulaikha, kuliner indonesia, kuliner nusantara

Budayawan tersebut menjelaskan bahwa alasan kue ini disebut sebagai Bika Ambon karena pada saat itu kue ini dijual pertama kali di Jl. Ambon Kota Medan. Diduga, sebutan Bika Ambon ini muncul dari kebiasaan masyarakat yang dalu baru mengenal Bika yang diproduksi di Jalan Ambon tersebut, hingga menyebutkan Bika Ambon menjadi tradisi seiring dengan menjamurnya industri makanan ini.

Di Kota Medan sendiri Bika Ambon terkenal sebagai oleh-oleh khas yang banyak diburu wisatawan yang berkungjung ke kota ini, di Jalan Mojopahit daerah Medan Petisah saja terdapat kurang lebih 30 toko yang menjual jenis kue basah ini. Setiap tokonya bahkan mampu menjual lebih dari 1.000 bungkus Bika Ambon setiap harinya apalagi jika menjelang perayaan hari Raya Idul Fitri.

Bika Ambon sendiri merupakan kuliner Nusantara khas kota Medan yang umumnya dibuat dari bahan utama telur, gula dan santan. Selain dijual dengan rasa original dan pandan, kini Bika Ambon telah banyak dimodifikasi menjadi beragam rasa seiring dengan tuntutan pasar. Ada Bika Ambon rasa durian, keju dan cokelat. Untuk menikmati Bika Ambon dengan rasa dan kondisi terbaik, tidak disarankan untuk menyimpannya lebih dari 4 hari, karena jika lebih dari itu kondisi Bika Ambon akan menjadi mengeras dan tidak enak untuk dikonsumsi.

Jika Anda sedang berkunjung ke Medan, jangan lupa untuk membawa oleh-oleh khas Bika Ambon ini. Di Medan sendiri ada toko yang terkenal enak, Anda bisa menemukan Bika Ambon Zulaikha di Jl Mojopahit No. 62 Medan. Harga Bika Ambon ukuran kecil berkisar antara Rp 35.000 – Rp 45.000 sedangkan ukuran besar berkisar antara Rp 60.000 – Rp 70.000. Di Jakarta ada Sylvie Bika Ambon Medan di Jl. Cempaka Putih Raya No. 110, dan di daerah Bandung Anda bisa menemukannya di gerai Westhoff di Istana Plaza, GF, Jl. Pasir Kaliki No. 121 – 123.

Sunday, September 6, 2015

Disaat Beer Biasa Membuat Mabuk, Bir ini Merupakan Kuliner Nusantara khas Betawi yang Menyehatkan

Bir Pletok merupakan satu dari sekian ragam kuliner khas Ibu Kota yang lebih dikenal di kalangan etnis Betawi. Meskipun mengandung kata bir, Bir Pletok tidak mengandung alkohol seperti minuman bir sesungguhnya. Minuman ini terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, daun pandan wangi, sari bunga selasih, gula, akar-akaran dan serai.

beer brewing, brewing beer, beer of the month club, beer bottle, beer bottles, world of beer, the beer store, beer store hours, wisata kuliner, kuliner nusantara, restoran di jakarta

Sejarahnya beer brewing, pada zaman Belanda dalu masyarakat suka ikut-ikutan minum bir bersama orang Belanda, namun masyarakat Betawi yang beragama Islam tidak ingin meminumnya karena mengetahui bahwa bir itu sifatnya memabukkan dan hukumnya haram. Sejak saat itulah, masyarakat Betawi berinisiatif membuat bir namun dengan ramuan yang menyehatkan. Bir orang Belanda ditulis dengan kata beer sedangkan masyarakat Betawi menulis dan menyebutnya dengan kata bir yang berasal dari kata Bi’run yang berarti abyar. Sejak saat itu minuman tersebut dinamakan Bir Pletok.

Menurut pakar masyarakat Betawi beer store hours, nama pletok yang menjadi nama belakang minuman khas Betawi ini ada 3 versi. Pertama, disebabkan tempat yang terbuat dari bambu yang ditutup, sehingga saat dituangkan akan menghasilkan bunyi pletok. Versi kedua, ada yang diminum dengan dicampur es dan disimpan pada teko alumunium, ketika dikocok sering berbunyi pletok, pletok. Sementara versi tiga menyebut bahwa ada buah secang yang dicampur di dalam sajiannya, jika sudah tua buahnya berwarna hitam, cara membuang bijinya yaitu dipukul dan terdengar seperti bunyi pletok.

Proses pembuatan Bir Pletok memakan waktu 1 hingga 2 jam, karena mengolah rempah harus dibuat dengan cara sederhana dan alami. Dahulu, Bir Pletok hanya bisa ditemukan di daerah Betawi tengah saja, namun kini Bir Pletok bisa didapatkan di mana saja meskipun proses pengolahannya masih bersifat industri rumahan. Banyak khasiat yang akan didapat dari meminum Bir Pletok ini, salah satunya dapat memperlancar peredaran darah karena kandungan rempah-rempah yang ada di dalamnya. Saat meminum bir pletok, pertama-tama Anda akan merasa pedas, namun selanjutnya badan akan terasa hangat. Masyarakat Betawi biasanya mengkonsumsi minuman bir pletok pada malam hari sebagai penghangat. Agar warnanya lebih menarik, biasanya mereka menggunakan tambahan kayu secang untuk memberikan warna merah saat diseduh dengan air panas.